Selasa, 27 Oktober 2009

Materi k 3 (UU 20/2003 SISDIKNAS)

UU 20/2003 SISDIKNAS

Fungsi sekolah :

  1. Teknik / ekonomis

Untuk memperbaiki ekonomi individu, keluarga, dan masyarakat.

  1. Sosial / mahasiswa/i

Kontribusi pada tatanan sosial, hubungan antar manusia (membedakan sifat yang berkependidikan dan tidak berkependidikan), kontribusi pada peradapan (menampah nilai-nilai adap)

  1. Politik

Kepentingan Negara ( Mengetahui hak dan kewajiban, kepemimpinan, partisipasi =saling membutuhkan, demokrasi, kewenangan.)

  1. Kultural

- Nilai-nilai disiplin

- Melihat orang dari kemampuan

# Peradapan adalah tingkat kemajuan budaya suatu bangsa dalam jangka waktu tertentu.

Fungsi budaya untuk mempertahankan atau memelihara dan pengembangan atau inovasi.

Pendidikan adalah proses tranformasi iptek dan budaya mengembangkan IPTEK layanan masyarakat

Spiritural adalah memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnakan sang pencipta.

Hal-hal yang membuat sekolah berjalan dengan lancar adalah :

  1. Semangat desentralisasi
  2. Pendidikan khusus atau pendidikan layanan khusus
  3. Ketentuan alokasi anggaran pemerintah untuk pendidikan yaitu 20 %
  4. Badan hukum pendidikan
  5. Komite sekolah
  6. Serifikat
  7. Penggunaan bahasa inggris
  8. Ketentuan pidana

Sabtu, 17 Oktober 2009

manajemen berbasis sekolah

MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)

Materi ke 2

Pengertian MBS adalah sebuah manajemen yang mengkomposisikan sekolah sebagai unit pengambilan keputusan dalam melaksanakan pendidikan ditempat masing-masing, dalam kata lain sekolah dapat menentukan program apa saja yang diinginkan sesuai dengan kemampuan siswanya, sumber daya pengajar, dan sarana disekolah. Dapat dikatakan MBS merupakan upaya memberikan otoritas keleluasaan sekolah untuk melaksanakan program sekolah dan dapat mencapai tujuan tetapi tetap diberi standar.

Sebelum adanya MBS sekolah menganut system yang sama antar sekolah, tidak melihat dari kebutuhan yang dibutuhkan disekolah, oleh sebab itu muncullah MBS. Sekolah yang mempunyai MBS dapat berjalan karena mempunyai harapan yang tinggi, optimis, dan mendapatkan partisipasi dari masyarakat.

Ada beberapa alasan dibuatnya MBS :

  1. Terjadinya revormasi pada tahun 1998 yanng mengharuskan MBS dibuat
  2. Sentralisasi menjadi disentralisasi
  3. Karena diberi otonomi ( sudah diberi kelelusaan untuk melakukan apa saja yang diinginkan asalkan ada batasan yang tidak dilanggar
  4. Sekolah bermutu(sekolah yang bermutu mempunyai otoritas, yang menciptakan kreatifitas)

Sekolah yang diberi otonomi karena :

Kepala sekolah yang kuat dan bagus kepemimpinanya.

Dapat dikatakan kuat kepemimpinannya karena mempunyai kemampuan dibidangnya, mempunyai kemampuan managerial dan mempunyai pengalaman. Managerial dapat dijabarkan seperti kemampuan mengatur rencana yang dibuat, yang didalamnya terdapat kapan, siapa, dimana, bagaimana dan sumber daya. Pengorganisasian dapat dibentuk dan dipertanggung jawabkan, setelah itu rencana dilaksanakan dengan baik, dan dapat dikontrol( dievaluasi)

Tujuan umum dari MBS

Memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian otonomi

kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan

secara partisipatif.

Tujuan khusus dari MBS

- Meningkatkan mutu pendidikan

- Meningkatkan mutu absolute (tiada tanding tiada banding)

- Meningkatkan mutu relative (mutu pada zamannya)

- Meningkatkan kepuasan pelanggan.

Mutu MBS bisa dilaksanakan apabila :

- Adanya transparasi dalam managemen sekolah

- Adanya peningkatan dan pengembangan managemen sekolah

- Adanya pndidikan yang bermutu.

Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah adalah manajemen yang

bernuansa otonomi, kemandirian dan demokratis.

1. Otonomi, mempunyai makna bahwa kewenangan sekolah untuk mengatur

dan mengurus kepentingan warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah

(mutu pendidikan) menurut prakarsa berdasarkan aspirasi dan partisipasi

warga sekolah dalam bingkai peraturan perundangan-undangan yang

berlaku.

2. Kemandirian, mempunyai makna bahwa dalam pengambilan keputusan

tidak tergantung pada birokrasi yang sentralistik dalam mengelola sumber

daya yang ada, mengambil kebijakan, memilih strategi dan metoda dalam

memecahkan persoalan yang ada, mampu menyesuaikan dengan kondisi

lingkungan serta peka dan dapat memanfaatkan peluang yang ada.

3. Demokratif, mempunyai makna seluruh elemen-elemen sekolah dilibatkan

dalam menetapkan, menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi

pelaksanaan untuk mencapai tujuan sekolah (mutu pendidikan) sehingga

memungkinkan tercapainya pengambilan kebijakan yang mendapat

dukungan dari seluruh elemen-elemen warga sekolah.

Paradigma baru managemen pendidikan

Paradigma baru managemen pendidikan

Materi 1

Paradigma dapat dikatakan sebagai sudut pandang dan perspektif.

Kompetitif (persaingan) untuk kemampuan, kemauan dan mengikuti peraturan

Spealisasi : Kemampuan khusus

Profesional : Kemampuan dan keahlian yang mendukung penuh

keahlian yang dapat mendukung atau menjamin keberlangsungan hidup.

Dinamis : Experimenting (melakukan eksperimen)

Inventing (melakukan trobosan

Growing (berani beresiko)

Adaptif : Jaminan hidup (kemampuan beradaptasi untuk bertahan hidup)

-. Tuntutan terhadap kompetensi SDM

1. Pengetahuan atau wawasan global

- Konseptual yang integrative dan aplikatif

- Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas

- nilai2 universal ( lintas budaya)

2. Keterampilan global

- Komunikasi multi budaya

- Pemanfaatan teknik informatika

- Pengembangan intelektual (pemikiran), emosional (pola pikir), adverity skill (keterampilan).

3. Tipe manusia

- Quiter

- Comper (selalu merasa nyaman)

- Climber (memiliki target)

4. Sikap prilaku

- Dinamis dan fleksibel

- Inisiatif dan proaktip

- Inovatif dan kreatif

- Mandiri dan survive