Rabu, 23 Desember 2009

SUVERVISI

1. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.

2. Tujuan Supervisi

A. Meningkatkan mutu kinerja guru

  1. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
  2. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
  3. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
  4. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
  5. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
  6. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
  7. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.

B. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik

C. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa

D. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.

E. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

Kriteria Supervisi

1. Guru perlu diberitahu penilaian apa yang akan dipakai dalam proses supervisi

2. Kriteria penilaian harus dikembangkan mulai dari prioritas pengajaran, tujuan program, sistim sekolah serta perkembangan profesional guru

3. Kriteria dalam observasi guru harus ada hubungannya dengan deskripsi kerja guru

3. Fungsi Supervisi

1. Fungsi Meningkatkan Mutu PembelajaranRuang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.

2. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi

3. Fungsi Membina dan Memimpin

4. Tipe-tipe Supervisi

1. Tipe Inspeksi

Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak sebagai “Inspektur” yang bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.

2. Tipe Laisses Faire

Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metode ataupun alat pelajaran.

3. Tipe Coersive

Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.

4. Tipe Training dan Guidance

Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.

5. Tipe Demokratis

Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

5. Prinsip-prinsip Supervisi

1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan.

2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.

3. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.

4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.

5. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.

6. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.

6. Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi:

  1. Supervisi Akademik

Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu

  1. Supervisi Administrasi

Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.

  1. Supervisi Lembaga

Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.

Seperangkat kriteria untuk evaluasi guru

1. Ketrampilan InstruksionalGuru harus

1. Merencanakan secara efektif setiap pelajaran dan kegiatan kegiatannya

2. Menentukan dan mengkomunikasikan tujuan pelajaran kepada siswa

3. Memeriksa kembali bahan materi pelajaran yang dibutuhkan

4. Menunjukkan dengan jelas dalam presentasi

5. Menggunakan teknik-teknik untuk merangsang siswa belajar dan menjaga siswa agar tetap fokus

6. Menyesuaikan bahan materi pelajaran, kegiatan, sumber dan tugas untuk kebutuhan kelompok dan pribadi

7. Memonitor pemahaman siswa tentang konsep

8. Menyediakan tugas/ kerja siswa yang relevan dan sesuai dengan tingkat kesulitan siswa

9. Meringkas pelajaran

2. Pengetahuan Tentang IsiGuru harus

1. Menunjukkan pengetahuan dan kepekaan terhadap materi pelajaran

2. Tampil mengintegrasi materi pelajaran ke dalam aktivitas dan diskusi

3. Mengetahui berbagai sumber yang berhubungan dengan materi pelajaran

4. Mendeminstrasikan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan siswa

5. Menolong siswa utnuk menjawab pertanyaan mereka sendiri

6. Mengindentifikasi kesempatan-kesempatan yang dapat memperkaya pengetahuan yang dihubungkan dengan topik belajar

3. Ketrampilan Mengelola KelasGuru harus

1. Menjaga standar yang jelas dan sesuai dengan perilaku siswa

2. Mendisiplinkan siswa dengan adil, objektif dan dengan cara yang membangun

3. Menggunakan waktu belajar di kelas dengan efektif

4. Memberi feedback yang positif dan membangun untuk setiap tindakan dan usaha

5. Menciptakan suasana belajar yang suportif dan positif

6. Menunjukkan perilaku yang memfokuskan pada perhatian siswa pada pembelajaran

7. Mengembangkan sikap saling menghormati di dalam kelas

8. Menunjukkan sikap toleransi terhadap berbagai perbedaan

4. Keterampilan BerkomunikasiGuru harus

  1. Berkomunikasi dan berinteraksi secara positif dengan siswa
  2. Memperhatikan pertumbuhan sosial dan emosional siswa
  3. Menunjukkan kepedulian terhadap siswa dan mendengarkan segala masalah mereka dengan penuh perhatian dan empati
  4. Bekerjasama dengan baik dengan semua staf
  5. Menjaga hubungan yang positif dengan orang tua dan orang lain di lingkungan sekolah
  6. Menghormati dan dihormati oleh orang lain baik itu kolega dan orang tua

5. Pengetahuan Tentang Perkembangan SiswaGuru harus

  1. Menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang membangun dalam perencanaan dan perorganisasian pengajaran
  2. Menunjukkan pengetahuan yang luas mengenai perilaku siswa yang sesuai dengan usianya
  3. Menyusun pengalaman yang sesuai bagi perkembangan sosial siswa
  4. Menjaga espektasi yang tinggi namun realistis mengenai siswa
  5. Mengetahui/ menyadari kebutuhan khusus siswa dan berusaha untuk memenuhinya

6. Tanggung Jawab ProfesionalGuru harus

  1. Memberikan kontribusi tujuan sekolah
  2. Berusaha melaksanakan visi dan misi sekolah
  3. Menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan siswa
  4. Melaksanakan tugas-tugas rutin tepat pada waktunya dan dapat dipercaya
  5. Menjunjung tinggi peraturan-peraturan dan tanggung jawab secara profesional
  6. Membantu dalam penyeleksian materi/ bahan pelajaran
  7. Tetap mengikuti arah dan aktivitas dalam wilayah kurikulum
  8. Berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan staff

Rabu, 02 Desember 2009

BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

1.Fungsi Pemahaman

2.Fungsi Pencegahan

3.Fungsi Pengentasan

4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

5.Fungsi Advokasi

ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Asas Kerahasiaan (konselor harus menjaga kerahasiaannya)

Asas Kesukarelaan (kesukarelaan konseling menceritakan masalahnya)

Asas Keterbukaan (keterbukaan antara konseling dan konselornya)

Asas Kegiatan

Asas Kekinian

Asas Kedinamisan ( tidak mengacu pada teori lama, harus mengetahui perkembangan zaman)

Asas Keterpaduan

Asas Kenormatifan

Asas Keahlian

Asas Kemandirian

Asas Alih Tangan Kasus

Asas Tutwuri Handayani

PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING

BK merupakan pelayanan psiko-paedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan religius.

Arah BK mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.

Membantu siswa agar mampu mengatasiberbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Bimbingan belajar
  2. Bimbingan sosial
  3. Bimbingan pribadi

Perbedaan bimbingan dan konseling

Konseling : bimbingan :

1. Masalahnya sudah ada 1. Masalahnya belum ada

2. Bersifat kuratif 2. Bersifat preventif

3. Individual 3. Kelompok

4. Tatap muka 4. Bisa tidak tatap muka

PRINSIP BIMBINGAN SECARA UMUM

  1. Mengenal dan memahami karakteristik yang akan dibimbing
  2. Bimbingan harys terarah agar masalah dapat diselesaikan
  3. Pelaksanaan bimbingan harus dipimpin oleh orang yang ahli
  4. Dilakukan penilaian secara teratur

PRINSIP BIMBINGAN SECARA KHUSUS

  1. Dilaksanakan secara kesinambungan
  2. Pembagian waktu yang terjadwal atau disepakati antara dua belah pihak
  3. Dapat dilaksanakan secara individu dan kelompok

PENYELENGGARAAN KONSELING

  1. FASE PERSIAPAN

Langkah-langlahnya :

    1. pengumpulan bahan-bahan (data)
    2. pengolahan data
    3. mengambil kesimpulan atas data-data yang ada
    4. menentukan langkah-langkah yang dilakukan pada saat konseling.

Barulah langkah untuk mengadakan konseling

  1. FASE KONSELING

Banyak masalah yang sama tetapi solusi yang diberikan berbeda karena penyebab masalah juga berbeda

  1. FASE FOLLOW UP

Setelah proses konseling ada evaluasi dan selanjutnya diserahkan kepda konselingnya itu sendiri agar masalahnya dapat diatasi, sehingga tidak menumbuhkan rasa ketergantungan pada konseling.