Untuk memperbaiki ekonomi individu, keluarga, dan masyarakat.
Sosial / mahasiswa/i
Kontribusi pada tatanan sosial, hubungan antar manusia (membedakan sifat yang berkependidikan dan tidak berkependidikan), kontribusi pada peradapan (menampah nilai-nilai adap)
Politik
Kepentingan Negara ( Mengetahui hak dan kewajiban, kepemimpinan, partisipasi =saling membutuhkan, demokrasi, kewenangan.)
Kultural
-Nilai-nilai disiplin
-Melihat orang dari kemampuan
# Peradapan adalah tingkat kemajuan budaya suatu bangsa dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi budaya untuk mempertahankan atau memelihara dan pengembangan atau inovasi.
Pendidikan adalah proses tranformasi iptek dan budaya mengembangkan IPTEK layanan masyarakat
Spiritural adalah memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnakan sang pencipta.
Hal-hal yang membuat sekolah berjalan dengan lancar adalah :
Semangat desentralisasi
Pendidikan khusus atau pendidikan layanan khusus
Ketentuan alokasi anggaran pemerintah untuk pendidikan yaitu 20 %
Pengertian MBS adalah sebuah manajemen yang mengkomposisikan sekolah sebagai unit pengambilan keputusan dalam melaksanakan pendidikan ditempat masing-masing, dalam kata lain sekolah dapat menentukan program apa saja yang diinginkan sesuai dengan kemampuan siswanya, sumber daya pengajar, dan sarana disekolah. Dapat dikatakan MBS merupakan upaya memberikan otoritas keleluasaan sekolah untuk melaksanakan program sekolah dan dapat mencapai tujuan tetapi tetap diberi standar.
Sebelum adanya MBS sekolah menganut system yang sama antar sekolah, tidak melihat dari kebutuhan yang dibutuhkan disekolah, oleh sebab itu muncullah MBS. Sekolah yang mempunyai MBS dapat berjalan karena mempunyai harapan yang tinggi, optimis, dan mendapatkan partisipasi dari masyarakat.
Ada beberapa alasan dibuatnya MBS :
Terjadinya revormasi pada tahun 1998 yanng mengharuskan MBS dibuat
Sentralisasi menjadi disentralisasi
Karena diberi otonomi ( sudah diberi kelelusaan untuk melakukan apa saja yang diinginkan asalkan ada batasan yang tidak dilanggar
Sekolah bermutu(sekolah yang bermutu mempunyai otoritas, yang menciptakan kreatifitas)
Sekolah yang diberi otonomi karena :
Kepala sekolah yang kuat dan bagus kepemimpinanya.
Dapat dikatakan kuat kepemimpinannya karena mempunyai kemampuan dibidangnya, mempunyaikemampuan managerial dan mempunyai pengalaman. Managerial dapat dijabarkan seperti kemampuan mengatur rencana yang dibuat, yang didalamnya terdapat kapan, siapa, dimana, bagaimana dan sumber daya. Pengorganisasian dapat dibentuk dan dipertanggung jawabkan, setelah itu rencana dilaksanakan dengan baik, dan dapat dikontrol( dievaluasi)
Tujuan umum dari MBS
Memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian otonomi
kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif.
Tujuan khusus dari MBS
-Meningkatkan mutu pendidikan
-Meningkatkan mutu absolute (tiada tanding tiada banding)
-Meningkatkan mutu relative (mutu pada zamannya)
-Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mutu MBS bisa dilaksanakan apabila :
-Adanya transparasi dalam managemen sekolah
-Adanya peningkatan dan pengembangan managemen sekolah
-Adanya pndidikan yang bermutu.
Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah adalah manajemen yang
bernuansa otonomi, kemandirian dan demokratis.
1. Otonomi, mempunyai makna bahwa kewenangan sekolah untuk mengatur
dan mengurus kepentingan warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah
(mutu pendidikan) menurut prakarsa berdasarkan aspirasi dan partisipasi
warga sekolah dalam bingkai peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.
2. Kemandirian, mempunyai makna bahwa dalam pengambilan keputusan
tidak tergantung pada birokrasi yang sentralistik dalam mengelola sumber
daya yang ada, mengambil kebijakan, memilih strategi dan metoda dalam
memecahkan persoalan yang ada, mampu menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan serta peka dan dapat memanfaatkan peluang yang ada.
3. Demokratif, mempunyai makna seluruh elemen-elemen sekolah dilibatkan
dalam menetapkan, menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi
pelaksanaan untuk mencapai tujuan sekolah (mutu pendidikan) sehingga
memungkinkan tercapainya pengambilan kebijakan yang mendapat
dukungan dari seluruh elemen-elemen warga sekolah.